Laman

Sabtu, 05 November 2011

BAGAIMANA KANKER SERVIKS DISEMBUHKAN DENGAN HERBAL TAHITIAN NONI..

BAGAIMANA KANKER SERVIKS DISEMBUHKAN DENGAN HERBAL TAHITIAN NONI.. !?!

Kanker Serviks adalah ( atau yang di sebut juga dengan Kanker Rahim atau Kanker Mulut Rahim ) Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV? kanker serviks,

Penyebab Kanker Serviks

adalah disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh. kanker serviks, kanker serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai “The Silent Killer“. kanker serviks kanker serviks kanker serviks
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. kanker serviks
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV. kanker serviks kanker serviks kanker serviks
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya. kanker serviks, kanker serviks, kanker servi

Cara deteksi dan Mencegah Kanker Servikskanker serviks kanker serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
* IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan. kanker serviks kanker serviks kanker serviks
* Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
* Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat. kanker serviks kanker serviks
* Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks.
Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
* Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
* Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
* Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
* Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
* Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
* Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
* Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV. kanker serviks kanker serviks kanker serviks kanker serviks kanker serviks
* Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
* Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati!!!. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain: kanker serviks kanker serviks kanker serviks
  • Konsumsi “Minuman Bioaktif Tahitian Noni “ secara teratur dan berkala.
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner (Tidak berganti-ganti pasangan seksual)
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau. (Lakukan tes Pap smear secara teratur setahun sekali bila sudah aktif seksual)
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
  • Tidak kalah penting adalah hidup bebas stress, olahraga teratur, menjaga pola makan sehat dan makan supplemen yang CERDAS & lebih PASTI seperti‘Tahitian Noni Bioactive Beverage” (TNBB) secara teratur dan berkala.
Kisah Sembuh Kanker Rahim / Kanker Serviks dengan Tahitian noni
TESTIMONI
ANDRIANI WULANDARI, KANKER RAHIM
Akibat kanker ganas, dokter memeperkirakan usia hidupnya tinggal 3-5 tahun. Puji tuhan, khasiat Tahitian Noni juice terasa dibotol ketiga.
Puji tuhan selalu saya panjatkan atas mukjijat yang ia berikan melalui Tahitian Noni Juice (TNJ). Berkat TNJ, kesembuhan saya telah mencapai kesempurnaan. Dua tahun yang lalu saya divonis hanya bisa bertahan hidup 3-5 tahun akibat kanker rahim yang ganas.
Pada operasi pertama, rahim saya diangkat, Tapi pasca operasi justru tidak membuat tubuh saya menjadi sehat, entah kenapa ? saya menjadi sulit berjalan, bahkan untuk memakai celana saja perut saya terasa sakit dan tidak nyaman.
Setelah enam bulan berjalan, saya kembali menjalani operasi untuk mengangkat tumoryang telah bersarang di ulu hati, kali ini operasi berbuah positif. Badan terasa lebih enak, tapi sayangnya, pendarahan hebat menjadi kompensasi operasi tahap kedua saya. Sejak saat itu rumah sakit menjadi langganan saya, karena dalam sebulan saya harus dirawat dirumah sakit 2-3 kali.
Hingga akhirnya, pada April lalu ada seorang teman yang menyarankan untuk mengkonsumsi TNJ. Sebagai bagian dari usaha penyembuhan, menurut pendapat saya, tak ada salahnya untuk dicoba.
Puji tuhan, kasiat TNJ pada botol ketiga langsung saya rasakan. Pendarahan tingkat tinggi yang saya alami berangsur-angsur berkurang. Tak hanya itu, maag tahunan yang saya idap pun turut lenyap  yang membuat saya lebih takjub adalah sisa tumor yang masih melekat di ulu hati, secara berangsur-angsur mengering dan mengecil. Berkat TNJ saya tidak lagi berlangganan rumah sakit.

Kanker Seviks Stadium 3B sembuh dengan Tahitian Noni
Denting dawai kehidupan Eva Agustine Mariana seakan terputus. Sederet huruf hitam di selembar kertas itu bagaikan palu godam yang menghantam dada Eva: ia divonis kanker serviks stadium II. Hasil pemeriksaan 17 September 2008 di sebuah rumahsakit di Jakarta Barat itu membuat jiwa Eva terguncang. Ia mencoba meyakinkan diri bahwa apa yang dialaminya hanyalah igauan di siang bolong. Sayangnya tes ulang di sebuah rumahsakit di Jakarta Pusat pada Oktober 2008 makin meneguhkan hasil tes pertama: kanker serviks.
Kanker serviks merupakan jawaban atas serangkaian gejala perut kram dan tak nyaman hendak muntah. Tak hanya itu, flek hitam muncul jika ia merasa keletihan. Eva pun kerap merasakan sakit akibat perdarahan ketika berhubungan intim.
Untuk menghilangkan sel kanker, dokter menyarankan Eva kemoterapi 20 kali selama 2-3 bulan. Jika tak berhasil, penyinaran menjadi harapan terakhir. “Saat itu dokter bilang jangan harap punya anak. Bisa hidup pun sudah karunia Tuhan,” ungkap ibu 2 anak itu. Pilihan itu tak diambil Eva. Mafhum ketika mendengar kata kemoterapi, yang terbayang adalah Sisca. Kakak iparnya itu menderita kanker nasofaring. Setelah menjalani kemoterapi rambutnya rontok, badan lunglai, serta tak bisa mencecap akibat indera perasa menghilang.
TAHITIAN NONI JUICE
Kondisi Eva makin parah. Kesemutan dan sesak napas kerap menyatroni. Punggung pun terasa sakit dan hambatan berkemih mulai menghiasi hari-harinya. Pertengahan Desember 2008, ia memeriksakan diri ke rumahsakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan kanker telah menjalar ke pangkal paha: stadium III akhir.
Akibat vonis itu Eva takut tidur, “Saya takut tak bisa bangun lagi keesokan harinya,” ungkap perempuan kelahiran 1977 itu. Tak heran kondisi Eva melorot drastis. David, suami Eva, tak mau berpangku tangan. Ia menyambangi banyak herbalis untuk kesembuhan Eva. Namun, meski mengonsumsi berbagai ramuan herbal selama 3 bulan, hasilnya nihil.
Secercah titik terang muncul ketika ayah mertua Eva, Hengky, menyarankan konsumsi  Tahitian Noni Juice. Eva pun mulai mengkonsumsi 1 liter  Tahitian Noni Juice tiap hari. Dosisnya tiap 1 jam 4 seloki berukuran 30 ml. Wangi Tahitian Noni Juice yang tak sedap sempat mengurungkan niat Eva. Ia mengatasinya dengan menutup hidung dan meminum air putih sebanyak 1 liter. Dampak dari konsumsi  Tahitian Noni Juice, “Maunya tidur terus,” kata Eva.
Sembilan hari pasca konsumsi alat vital Eva terasa perih dan mulai mengeluarkan flek hitam dan bau tak sedap. “Rasanya seperti luka yang diberi jeruk nipis,” tutur perempuan kelahiran Jakarta itu. Mulai hari ke-11 dosis konsumsi dikurangi hanya setengahnya, 500 ml per hari. Hari ke-18 flek hitam yang keluar disertai darah. Badan lemas dan kepala terasa berat. Menginjak hari ke-28 darah yang keluar makin banyak. “Mungkin saat itu ada 1/4 – 1/2 liter darah yang keluar,” ungkap Eva. Hari-hari selanjutnya flek yang keluar mulai berkurang.
Pada Mei 2009, setelah menghabiskan 60 liter  Tahitian Noni Juice, kondisi tubuh Eva makin membaik dan terasa fit. Merasa senang dengan perkembangan yang terjadi, pada 10 Juni 2009 ia pun memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit di Jakarta. Sepekan pascapemeriksaan sebuah kabar gembira terbetik: hasil biopsi sel-sel abnormal dari tubuh Eva telah enyah. “Dokter menyatakan daerah serviks dan kandungan dalam kondisi baik dan sempurna,” tutur Eva.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar