Laman

Jumat, 21 Oktober 2011

STROKE DAN TAHITIAN NONI

STROKE DAN TAHITIAN NONI

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, “serangan jantung”. stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara

Jenis stroke

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.
Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitanpembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.
Sumber: Wikipedia

Kisah Sembuh dari Stroke

Amrullah Sastroasmoro
Bebas Bergerak Seperti Dulu
“Pemberian TNBB pada kasus saya memerlukan proses dan tidak istirahat, tapi pilihan yang tepat untuk recovery tubuh saya”
SUDAH DUA BULAN INI, Amrullah Satroasmoro menjalani hidup normal. Seluruh tubuhnya bisa digerakkan, meski belum sepenuhnya pulih. Ayah tiga anak ini menderita lumpuh pada tubuh bagian kiri, mulai dari kepala hingga kaki. Penyebabnya adalah stroke ketiga yang menyebabkan darah di otak sebelah kanan pecah.”Alhamdulillah,sekarang saya sudah bisa merasakan gatal di tangan kiri saya lagi,” katanya. Kesembuhan itu berkat Tahitian Noni Bioctive Beverage (TNBB) yang diminumnya secara rutin sejak 5 Maret 2007 lalu. Awalnya, pensiunan pegawai negeri sipil berusia 66 tahun ini menolak TNBB yang disodorkan istrinya. Ia pesimis stroke yang diderita sejak enam tahun lalu itu bisa disembuhkan. Sebab berbagai obat telah dicoba, termasuk coconut oil dan ramu-ramuan. ”Tapi hasilnya tidak maksimal, ”cerita Amrullah. Stroke ketiganya terbilang cukup berat. Pembuluh darah di otak sebelah kanan pecah sehingga menyebabkan kelumpuhan. Berkat istri yang gigih yang menyodorkan secara berkala, 2 sloki setiap hari. Kinerja TNBB dirasa tidak maksimal, sampai suatu ketika Amrullah dan istri menemui Dr,Amarullah, di acara Health Talk TNI dan menanyakan perihal sakitnya. Ternyata takarannya kurang dan makin keras manfaatnya setelah pemberian TNBB pada takaran yang tepat.
Takaran Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk Penderita Stroke dan Jantung:
Jumlah konsumsi rata-rata dari 85% responden yang mengalami kemajuan kesehatan yang positif untuk tekanan darah tinggi adalah 90 cc setiap hari. Sedangkan mereka yang menderita stroke dan penyakit jantung rata-rata mengkonsumsi 105 cc setiap hari ( 35 cc pagi,35cc siang jam 11 sebelum makan dan 35cc malam menjelang tidur)
Cara Meminum:
Kulum 15 detik dimulut bagian bawah lidah sebelum ditelan  untuk merangsang kelenjar pituitary dan pineal dibawah otak untuk produksi Serotonin & Melatonin yang mengatur pola tidur, mood, pubertas, siklus ovarian, meningkatkan kelenjar thyroid, kelenjar thymus, pankreas, dan hormon seksual.
Testimoni Store
Tahitian Noni menyempurnakan kesembuhan
Tak lagi merasa gamang atau sempoyongan, “ujar Christina S Enjang, Istri L.J.Moertiadi. Awal Nopember 2007 lalu menjadi puncak kebahagiaan yang sempurna bagi Christina dan keluarga, sebab sang suami sembuh dari stroke yang diderita sejak Juli 2004 silam. Tahitian Noni Juice menyempurnakan kesembuhan Moertadi.
Pendarahan otak yang dialami Moertadi merupakan dampak dari hipertensi yang ia alami sejak 10 tahun silam. Sampai akhirnya Moertadi menderita stroke pertamanya pada Agustus 2002. Selain harus dirawat selama satu minggu di rumah sakit, Moertadi juga tak lagi mampu berbicara normal. Syaraf lidahnya terasa beku untuk digerakkan. Berbicarapun jadi cadel.
Penderitaan yang dialami Moertadi tak hanya berhenti di situ. Stroke kedua yang dialami Januari 2004 lalu, mengharuskan Moertadi kembali dirawat di rumah sakit selama 2 minggu. Kali ini tubuh bagian kanan tak bisa digerakkan secara berlebihan. “Bapak cepat lelah dan bicaranya sudah semakin sulit,”cerita Christina.
Agustus 2004, Moertadi kembali terbaring di rumah sakit, kali ini selama sebulan. Dokter mendiagnosa stroke ketiga ini berdampak buruk akibat pendarahan hebat di otak. Moertadi tidak bisa bergerak dan berbicara. Berbagai pengobatan dilakukian, dari medis sampai alternatif seperti totok chi. Moertadi juga menjalani terapi berjalan dan berbicara.
Fungsi tubuhnya membaik, tapi pendarahan di otak yang tak bisa sembuh. Dokter mendiagnosa ada penyumbatan pembuluh darah di otak Moertadi. Sayangnya jika diberi obat, justru pendarahan diotak semakin bertambah. Pertengahan Oktober lalu, seorang rekan memperkenalkan Moertadi dan Christina dengan TNJ. Setelah riset di internet mengenai TNJ dan hasilnya bagus, tanpa pikir panjang Christina membeli TNJ. Benar saja, sejak Moertadi mengonsumsi TNJ, pendarahan otaknya lambat laun kembali normal. Bahkan prostat yang juga diidap Moertadi ikut lenyap.

Konsultasi dan Pemesanan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB):
* Indri Irawati ( Surabaya )
Telp/Sms : 087886064634
email: hanyaakua@yahoo.com
YM   :hanyaakua@yahoo.com
PIN BB:  269B2C72

Tidak ada komentar:

Posting Komentar